Selasa, 26 Oktober 2010

Jenis Canting


macam-macam jenis canting


Canting adalah peralatan utama yang digunakan untuk membatik. Fungsi dari canting adalah untuk menggambar dengan cara menuangkan wax (lilin/malam) panas yang kemudian dituangkan ke dalam kain. canting mempunyai andil besar terhadap kualitas gambar yang nantinya tertuang ke dalam kain.

Pada umumnya, canting terdiri dari dua macam kombinasi elemen yaitu tembaga untuk mata canting dan kayu/bamboo yang lentur dan ringan untuk gagangnya.

bagian canting

Seperti rapido atau drawing pen, canting juga memiliki beberapa jenis yang terbagi berdasarkan kebutuhan dalam membatik. Pada posting ini, saya ingin membahas tentang beberapa jenis canting yang biasa digunakan untuk membatik.


CANTING MENURUT FUNGSINYA

Canting Reng

reng adalah pola pertama yang dibuat dalam pengerjaan batik. reng rengan juga dapat diartikan sebagai kerangka utama. orang yang membuat reng disebut ngerengreng. biasanya canting reng digunakan untuk membuat pola awal. batikan awal hasil mencontoh pola desebut polan. canting reng bercucuk tunggal.

Canting Isen

canting isen adalah canting yang digunakan untuk mengisi bidang batik, maupun mengisi pola utama (polan). canting isen biasanya bercucuk kecil baik tunggal maupun rangkap.

Canting Blok

canting blok adalah canting yang biasanya digunakan untuk ngeblok atau nembok. biasanya memiliki diameter cucuk yang lebar sehingga malam yang keluar banyak dan dapat mempercepat proses pengeblokan malam.


canting blok untuk isen

ps. baik canting isen maupun canting reng biasanya terdiri dari jenis maupun menggunakan canting yang sama. semuanya tergantung kepada pembatik dan pola awal yang akan dibentuk batik.


CANTING MENURUT UKURAN CUCUK

Canting Cucuk Besar

canting cucuk besar memiliki diameter cucuk ujung yang besar sekitar 0.8-1 mm. canting ini biasanya digunakan untuk ngeblok.

Canting Cucuk Sedang

canting cucuk sedang memiliki diameter cucuk ujung yang besarnya sekitar 0.5-0.7 mm. canting ini biasanya digunakan untuk molani maupun isen.

Canting Cucuk Kecil

canting cucuk skecil memiliki diameter cucuk ujung yang besarnya sekitar 0.4-0.2 mm. canting ini biasanya digunakan untuk isen karena bentuknya yang kecil. namun terkadang canting cucuk kecil juga digunakan untuk membuat pola pada jenis batik yang memiliki tingkat kerumitan yang tinggi.


CANTING MENURUT BANYAKNYA CUCUK

canting cecek / canting blok / canting ukuran besar & canting loron

Canting Cecekan

canting cecekan bercucuk satu, biasanya memiliki ujung cucuk yang kecil. canting ini digunakan untuk membuat cecek (titik). selain untuk membuat cecek, canting ini juga digunakan untuk membuat garis-garis yang kecil.

Canting Loron

canting loron berasal dari bahasa jawa loro yang artinya dua. canting ini memiliki mata cucuk dua yang bentuknya berjajar atas dan bawah. canting ini digunakan untuk membuat garis rangkap. di beberapa daerah, canting loron digunakan untuk membuat pinggiran (pola di ujung kain)

Canting Telon

telon berasal dari bahasa jawa telu yang artinya tiga. canting ini memiliki susunan bentuk mata cucuk segitiga sama sisi. canting ini biasanya digunakan untuk membuat isen.

Canting Prapatan

apabila dianalogikan, prapat - papat - empat. prapat juga berasal dari bahasa jawa. canting ini memiliki empat mata cucuk yang membentuk bujursangkar. canting ini biasanya digunakan sebagai isen.

Canting Liman

liman untuk lima, canting ini bercucuk lima. canting ini memiliki bentung bujur sangkar dengan satu titik di tengah. biasa digunakan sebagai isen juga.

Canting Byok

canting byok adalah canting yang memiliki ujung cucuk berjumlah tujuh atau lebih dari tujuh. biasanya mempunyai bentuk lingkaran kecil yang terdiri dari titik-titik. canting byok biasanya memiliki jumlah cucuk yang ganjil.

Canting Galaran / Canting Renteng

galaran berasal dari kata galar yang artinya tempat tidur dari bambu yang bentuknya membujur. canting galaran biasanya memiliki ujung cucuk berjumlah genap, membujur dari atas ke bawah. canting galaran biasa disebut dengan nama canting renteng.

* * *

pada dasarnya ketahanan canting tergantung dari pemakaian.

sumber : http://sanggarbatikkatura.com

gambar : http://attayaya.net, http://tjokrosuharto.com, http://indbatik.blogspot.com

Selasa, 19 Oktober 2010

Ini Asli Buatan Saya ♥

Setelah menampilkan cara membuat batik, saya ingin menampilkan batik karya saya. Pada saat saya semester 5, saya mengambil mata kuliah desain nusantara dimana mayor kegiatannya adalah membatik.

Ada dua karya batik yang dijadikan di dalam mata kuliah tersebut. Yang pertama adalah karya batik dengan media kain 40x40 yang nantinya akan dimanfaatkan untuk membuat sebuah barang yang tentunya berguna dari kain tersebut. Karya kedua adalah membuat batik di kain berukuran 2x1 dengan tema Surabaya.

Berikut adalah review dari 2 karya saya.

PINKAWUNG PILLOW


signature mark

Ide dasarnya saya merombak motif kawung yang sudah ada sebelumnya. Saya memilih motif kawung karena motif kawung cenderung sederhana dan tidak terlalu rumit.

Pada awalnya motif kawung buatan saya lebih kompleks dengan ornamen titik di dalam bulatan kawung. Apa daya karena baru perdana, saya kurang terampil dalam bermain dengan canting & malam, maka malamnyapun banyak yang jembret kemana-mana sehingga saya terpaksa menutup begitu saya kawungan saya.

Pada proses pewarnaan saya menginginkan merah hati untuk warna akhir kawung saya. Namun proses mewarnai tanpa pengalaman malah mengantarkan bantal saya menjadi warna pink menyala & cenderung merah. But still good enough. I love it!

BATIK BEKISAR TARUNG SURABAYA


proses pelorotan malam

Pada karya kedua, briefnya adalah membuat motif batik Surabaya. Sayapun memilih mengambil motif ayam. Kenapa ayam? Karena kota Surabaya mempunyai legenda sawunggaling dimana dimana sawunggaling memelihara ayam bekisar yang biasa digunakan untuk sabung ayam. Selain itu, ayam, khususnya ayam jago melambangkan karakter khas masyarakat Surabaya yang keras dan pekerja keras.

motif bekisar tarung

Setelah membuat pola untuk kain berukuran 2x1, kemudian pola tersebut di gambar ulang ke kain dan kemudian diproses dengan 2x pencelupan warna. Warna pertama yang dicelupkan adalah warna yang terang terlebih dahulu. Untuk itu, saya memilih warna kuning sebagai warna pertama. Warna kedua saya memilih warna merah, yang kemudian menjadi coklat bata karena warna merahnya sudah terlayer dengan warna kuning sebelumnya.

hasil akhir batik bekisar tarung Surabaya


* * *

Membuat batik adalah hal yang gampang-gampang susah. Untuk membuat sebuah pola, dibutuhkan pengetahuan dasar tentang pola yang sudah ada sebelumnya. Batik memiliki dua elemen mayor utama di dalam polanya yaitu motif dan isen.

Motif yang sudah diberi outline menggunakan malam disebut rengrengan. Rengrengan dapat diisi dengan 2 macam pola isen (isian) yaitu blok dan motif yang lebih kecil untuk mengisi kekosongan pola. Isen yang paling umum biasanya adalah motif titik dan cecek (kumpulan titik dengan komposisi tertentu).

Kekosongan diluar motif biasanya diperlakukan dengan dua cara. Apabila ingin dipertahankan warnanya, maka motif tersebut di blok, atau di beberapa daerah disebut di tembok, yaitu ditutup permukaannya dengan malam sampai rata sehingga warna yang dipertahankan tidak luntur. Proses memblok ini biasanya dilakukan setelah pencelupan yang kedua. Untuk cara kedua, biasanya kekosongan tersebut diisi dengan isen. Apabila memiliki tempat yang cukup besar, maka dapat diisi dengan motif lain, atau kembali ke isen titik atau cecek.

Selain pola dan motif batik memiliki elemen yang penting lain, warna. Warna yang digunakan untuk mewarnai batik ada dua macam. Yang pertama adalah pewarna alami, yaitu pewarna dari bahan-bahan alami. Yang kedua adalah pewarna buatan atau pewarna kimia. Pewarna alami memiliki warna-warna yang cenderung kealaman : cokelat, hijau, kuning dan cenderung memiliki warna yang tidak terlalu mencolok. Sedangkan pewarna buatan bisa mengejar lebih banyak warna dan warnanya dapat lebih mencolok daripada pewarna buatan. Beberapa warna dari pewarna kimia : merah, ungu, biru, hijau, kuning, oranye, dsb.

Untuk kedua karya saya diatas, keduanya saya menggunakan pewarna buatan. Pewarna buatan lebih mudah ditemukan karena dijual secara bebas di beberapa took kimia, maupun toko perlengkapan batik. Selain itu, proses pencelupan pewarna buatan cenderung lebih mudah untuk dipraktekan oleh pemula seperti saya.

gambar : pribadi

Senin, 18 Oktober 2010

Cara Membuat Batik Tulis

Untuk membuat sebuah batik tulis, ada beberapa langkah yang harus ditempuh, beberapa alat yang harus dipersiapkan. Dan tentu saja ketelatenan. Pada postingan kali ini, saya ingin membahas tentang proses pembuatan batik.

Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :
  • Kain putih (bisa terbuat dari sutra, mori, atau katun)
  • Canting
  • Kuas (apabila diperlukan)
  • Lilin (malam) yang dicairkan
  • Wajan dan kompor kecil
  • Larutan pewarna

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis adalah sebagai berikut:

proses pencantingan
  1. Buatlah pola yang anda sukai di kertas dulu, apabila sudah fix, pindahkan pola yang anda kehendaki di kain yang akan dibatik,
  2. Apabila pola sudah terbentuk, tutupi garis pola dengan lilin menggunakan canting,
  3. Tahap selanjutnya, tutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar (blok). Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena warna,
  4. Celupkan kain yang sudah dimalam ke dalam pewarna pertama,
  5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di keringkan. Hati2 hati dalam proses pengeringan. Usahakan jangan terkena sinar matahari secara langsung supaya warna tidak rusak,
  6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan kedua, yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama,
  7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan,
  8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku. Tips : sebelum melorot malam yang menempel di kain, celupkan kain anda kedalam air kanji supaya lilin lebih mudah lepas dari kain,
  9. Setelah semua lilin terlepas, maka akan terlihat bagian-bagian yang telah anda batik dengan lilin. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.
Selamat mencoba!

sumber : http://pesonabatik.site40.net/Cara_Membuat_Batik.html
courtesy foto : http://eastjavatraveler.com/wp-content/uploads/2009/04/ejtcom_batik_03.jpg

Selasa, 12 Oktober 2010

Batik (made in) China








Bukan, batik-batik diatas bukanlah batik dengan ragam motif khas yang berasal dari kebudayaan China. Batik-batik tersebut adalah batik impor dari China yang sudah banyak beredar di Indonesia, dan mulai meresahkan para produsen batik di Indonesia.

China, merupakan negara dengan industri nomor satu di dunia. Segala produk dapat diproduksi massal secara murah dengan kualitas pilihan. Tidaklah heran China menjadi tempat tujuan para produsen untuk memproduksi produknya disana. Bahkan perusahaan sekelas apple.inc juga memproduksi produknya di China.

Harga yang bersaing di pasaran menjadi positioning tinggi untuk segala barang buatan China. Tidak mengherankan barang-barang China ini menjadi penggilas berbagai produk di pasaran karena kalah bersaing dengan harga dan kualitas.

Maka dari itu, berhati-hatilah dalam membeli batik. Jangan tergiur harga murah, karena batik China dengan harga miring tidak diproduksi dengan proses wax, melainkan dengan proses sablon yang kualitas kainnya dibawah batik cap. Sedangkan untuk motif, warna, dan corak, batik China pada umumnya berkiblat pada batik Pekalongan yang lebih variatif dan berkembang.

Berikut dibawah adalah beberapa ciri-ciri batik china yang beredar di pasaran :
  • kain yang digunakan bukanlah kain dengan kualitas yang baik. kain dengan kualitas baik pada batik asli akan berpengaruh ke warna yang nantinya keluar,
  • motif yang dipakai cenderung motif perulangan yang kaku,
  • perhatikan bagian belakang kain, apabila rapi seperti kain biasa, waspadai,
  • yang paling mudah adalah berhati-hati dengan harga. harga yang terlalu murah dan tidak wajar biasanya berasal dari batik china. karena batik china memang sangat murah sekali.

Nggak mau kan dikatakan pakai tekstil motif batik?


cintailah produk dalam negri


courtesy foto : pribadi, www.antarafoto.com/peristiwa/v1270458301/batik-impor

Selasa, 05 Oktober 2010

Pameran Batik Sambut Hari Batik

SURABAYA - Menyambut hari batik internasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober, publik Surabaya juga turut meramaikannya dengan menggelar pameran batik yang dilaksanakan di dua tempat yang berbeda dengan konsep yang berbeda. Adalah CITO, City Of Tommorow, pusat perbelanjaan yang terletak di perbatasan Surabaya-Sidoarjo, dan Museum House of Sampoerna yang terletak di jalan Taman Sampoerna no6.

Mall CITO yang memang memperkenalkan diri sebagai mall yang memproyeksikan diri menjadi sentra batik, mengadakan gelar pameran batik nasional yang diadakan di lantai 1. Dimuai dari tanggal 1-5 Oktober 2010, Pengunjung dapat melihat-lihat batik yang dipamerkan disana dan ada juga batik yang untuk dijual. Untuk batik yang dijual, penjual yang mengikuti pameran sengaja tidak memasang harga yang tinggi.

pameran batik di CITO

Batik yang dijual berkisar hanya dari Rp25.000 sampai Rp300.000 saja. Menurut Herlambang, penjual batik asal pekalongan yang mengikuti pameran tersebut, “kami menjual murah supaya animo masyarakat untuk membali batik muncul”. Walaupun demikian, kualitas batik yang dijual juga bukanlah batik sembarangan. Batik yang dipamerkan maupun dijual merupakan 100% batik Indonesia.

Museum House of Sampoerna atau yang biasa disebut HoS, juga tidak kalah ketinggalan. Museum yang dibangun di dekat areal bekas penjara kalisosok ini menampilkan 50 koleksi batik klasik Jawa Timur. Digelar dari tanggal 24 sampai 10 Oktober 2010 mendatang, memamerkan koleksi batik klasik dari para kolektor batik yang ada di Jawa Timur diantaranya para kolektor batik klasik, pengrajin, pejabat, dan mantan pejabat.

Batik yang dipamerkan juga bukan batik sembarangan. Merupakan batik klasik yang minimal harus berusia 30 sampai 200 tahun. Pameran batik klasik ini memamerkan keindahan batik klasik dari Jawa Timur diantaranya dari daerah Tuban, Sidoarjo, Tulungagung hingga Tanjungbumi, Pamekasan dan Sampang.

pameran batik di Hos

Batik klasik sebelumnya hanya dikenal berasal dari kraton Solo dan Yogyakarta saja. Namun ternyata, Jawa Timur yang merupakan non-kraton juga memiliki Batik Klasik yang tidak kalah bernilai sejarah dibandingkan dengan yang dari kraton Solo dan Yogyakarta. Diantara batik klasik yang dipamerkan adalah batik klasik berusia 200 tahun “Batik Kraton” dari Sumenep (Madura) yang merupakan koleksi Erwin Sosrokusumo. Untuk batik berusia 100 tahun ada “Batik Isuk Sore” dari Sidoarjo. (wd)

courtesy foto : Andy Sam Surabayamuda.com, my.opera.com/robertuspudyanto