Rabu, 08 Desember 2010

Motif Batik Dalam Baju


adalah despro ITS, dimana mahasiswa baru selalu mempunyai cara yang unik untuk tampil "beda" dibandingkan mahasiswa lainnya dengan cara menggunakan dresscode dengan tema tertentu di hari mereka mengikuti perkuliahan. dan beberapa hari yang lalu mereka, maba despro 2010, tampil unik dengan batik.

beberapa dari mereka menggunakan batik khas dari daerah-daerah tertentu. pada postingan kali ini, saya ingin mengapresiasi beberapa motif batik yang dikenakan beberapa mahasiswa pada hari itu.

motif kawung

motif kawung - motif ini paling banyak dijumpai dan paling banyak digunakan oleh sebagian mahasiswa pada hari itu. tidak heran, kawung adalah motif dari yogyakarta yang memang cukup terkenal dengan motif segi empatnya yang simple. dewasa ini, kawung yang banyak diperjualbelikan adalah jenis kawung modifikasi seperti yang digunakan oleh elsa, mahasiswa DKV 2010 ini.

motif mega mendung

motif mega mendung - motif yang berasal dari cirebon ini, pada batik yang dikenakan oleh fajar, mahasiswa DKV 2010, motif mega mendungnya diblow-up besar sehingga motif asli dari mega mendungnya menjadi tidak terlalu kelihatan. selain itu, pewarnaan pada motif batik mega mendung biasanya menggunakan warna-warna yang berani dan cerah. namun pewarnaan pada batik ini cenderung menggunakan warna tanah gelap seperti batik keraton.

motif pesisiran

motif pesisiran - terkadang orang salah mengartikan pesisiran yang biasanya identik dengan pinggir laut. jadi sebenarnya pesisiran adalah daerah penghasil batik diluar keraton. motif yang paling khas dan sering muncul dari batik pesisiran adalah kombinasi bunga dan sulur-sulur. motif bunga dan sulur-sulur merupakan motif andalan dari berbagai daerah di tanah jawa. jenis bunga dan sulur yang muncul biasanya terinspirasi dari jenis flora yang memang tumbuh pada daerah tersebut.

motif pesisiran (lagi)

motif pesisiran (kali ini khas madura) - dapat terlihat, selalu ada bunga dan sulur pada motif batik pesisiran. namun untuk batik yang dipakai reza, mahasiswa DKV 2010 ini, saya mengidentifikasinya sebagai motif batik madura. isen-isennya khas dengan bentukan penuh bermotif kerang. cara mencanting yang terlihat agak sembarangan dan kurang telaten adalah salah sati ciri khas dari pembatik asal madura.

motif tambal

motif tambal - adalah motif yang cukup berkembang di pekalongan. batik dengan motif ini mencakup beragam pola, yang biasanya ada diantaranya adalah kawung, gringsing, truntum, carcena, rantai, maupun ceplok geometris. motif tambal sendiri diperkirakan berasal dari india. untuk motif tambal dari pesisir jawa bagian utara, motif ini hanya bersifat dekoratif. namun pada jawa tengah, motif ini adalah motif simbolik untuk menghalau rasa sakit.

motif tambal kontemporer

motif tambal kontemporer - saya menyebutnya begitu karena motif ini merupakan pengembangan dari motif tambal, namun dengan isen pola yang modern dan geometris, khas batik kontemporer. pemilihan warna pada batik ini juga terkesan berbeda, tidak seperti batik pada kebanyakan dan menjadikan motifnya menjadi semakin terkesan modern.

motif kumpeni

motif kumpeni - seperti namanya, motif kumpeni ini terinspirasi dari belanda. biasanya menggunakan ragam hias pengaruh dari kebudayaan belanda, cina, india, hindu, arab yang menyatu dengan kehidupan lokal para pembatik lokal. perbedaan gaya kehidupan di keraton maupun di pesisir membuat gaya motif yang berbeda pada motif ini.

sebenarnya tidak hanya mahasiswa baru yang menggunakan batik pada hari itu. ada juga dosen despro yang berbatik cukup unik dan cukup menarik untuk dibahas.
motif tumpal modifikasi
motif tumpal modifikasi - motif tumpal biasanya berada pada rampai bawah sebuah selendang atau digunakan sebagai ragam hias pinggiran jarik. motif ini khas berbentuk segitiga yang saling mengisi satu sama lain. modifikasi disini maksudnya adalah, potongan khas tumpal digunakan sebagai motif utama pada mode baju yang digunakan oleh bu anggri, dosen interior despro.

ibu anggri yang juga merupakan pengamat batik mengatakan bahwa motif bajunya berasal dari pekalongan dimana motif disana sangat berkembang baik dalam teknik mendesain motif, maupun pewarnaan yang biasanya menggunakan warna-warna yang asing, namun tetap indah dimata.

untuk mahasiswa despro sendiri, saat saya iseng bertanya "tau nggak latar belakang motif yang lagi kamu pakai?" mereka rata-rata kompak menjawab "nggak tauu".

lalu sekarang, dimana generasi muda penerus budaya milik kita?
bagaimana dengan anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar